Anting-anting berupa salib hasil pahatan kayu. Pada badan salib terdapat ukiran timbul (relief) berupa burung dengan kepala tertampil dari samping. Figura burung dikelilingi ukiran-ukiran kecil melengkung. Di atas salib terdapat sebuah lubang berbentuk lingkaran..

Hiasan leher terbuat dari tali serat kulit kayu dengan sejumlah kerang kauri terkait padanya. Bagian penutup hiasan terdiri dari ikal dan kancing. Menurut keterangan si penderma benda tersebut, hiasan ini juga dikenakan beberapa laki-laki sebagai hiasan sehari-hari.

Rok terbuat dari tali serat kulit kayu. Pada tali pinggang rok tersimpul sejumlah utas tali pendek dengan tiga macam warna. Rok jenis ini khusus dirancang bagi seorang gadis atau wanita lajang. .

Jala pikulan dengan pegangan untuk dipakai pada tubuh bagian belakang. Baik pegangan maupun jala terbuat dari bahan anyaman dengan berupa-rupa bentuk pola, a.l. jalur-jalur horizontal berwarna merah dan hitam..

Jala pikulan ukuran lebar dilengkapi pegangan untuk dipakai pada tubuh bagian belakang..

Benda hiasan lengan terdiri dari seikat bulu-bulu kasuari atau bagian ekornya. Ikat bagian bawah dililiti tali kombinasi tali serat kulit kayu dengan serat tanaman anggrek. Lingkaran yang ada pada bagian ujung ikat juga dililiti tali yang sama. Benda hiasan lengan jenis tersebut bisa dikenakan sehari-hari atau pada pesta upacara dan acara-acara rituil sesuai seleranya si pemakai.

Benda hiasan kepala yang khusus dirancang hingga dapat berdiri lurus di atas topi hasil anyaman. Benda hiasan tersebut terdiri dari empat ikat bulu-bulu kasuaris yang semuanya dililitkan dengan rotan. Ke empat ikat bulu-bulu disatukan dengan tali serat kulit kayu. Menurut seleranya masing-masing benda-benda hiasan tersebut bisa dipakai sebagai hiasan sehari-hari atau khusus pada pesta dan acara rituil..

Hiasan hidung terbuat dari sebuah tangkai dimana satu ujungnya pas masuk ke lubang ujung lain hingga berbentuk lingkaran. Ujung tangkai yang berlubang diperkuat dengan anyaman serat kulit kayu. Diperoleh pada tahun 1970-1972

Sebuah kalebas yang dibengkokkan hingga menutup bagian penis. Bagian bawahnya koteka didekorasi dengan anyaman rotan.

Hiasan hidung terdiri dari sebuah pena yang dililitkan benang serat anggrek dan sebuah kalung biji-bijian hitam (panjangnya 25 cm) dengan sebuah jumbai rambut babi (panjangnya 8 cm) terpasang padanya. Ada dugaan benda hiasan hidung ini dibuatkan khusus sebagai benda dekorasi pada acara pesta dan upacara rituil. Cara memakainya diperkirakan dengan menusuk pena melalui bagian pemisah kedua lubang hidung dengan bagian kalung bergantungan dari samping hidung dengan jumbai di ujung bawahnya. Diperoleh pada tahun 1970-1972.