Tas khusus untuk menyimpan jimat terbuat dari tali serabut kulit kayu. Di bagian luar tas disematkan beberapa pecah-pecah-pecahan tulang. Pembelian tanggal 1995.

Hiasan kepala terdiri dari ikat bermanik-manik dengan kedua belah sisi ikat berujung empat rangkaian manik-manik. Manik-manik tersebut berwarna biru, hijau, merah dan putih dirangkai pada tali serabut kulit kayu dalam motif kotak-kotak yang tampil berulangkali. Hiasan tersebut diikat pada kepala dengan tali sepatu yang mungkin berasal dari sepatu tentara.

Baju rok untuk wanita. Baju rok terbuat dari daun rumput yang terpasang pada tali serabut kulit kayu dan dihiasi panel-panel berbentuk gelombang yang dicat warna hitam

Wadah terbuat dari kalebas tanpa hiasan untuk menyimpan dan memproses peragian arak

Mangkok terbuat dari kayu untuk menghirup bubur sagu. Di satu sisinya mangkok terdapat tonjolan berukiran, di sisi lawannya terdapat pegangan biasa berukiran motif berujung lancip.

Hiasan dada terdiri dari dua ikat yang dianyam dan dipakai bersilangan. Kedua ikat berhiasan manik-manik putih yang ditisik mengikuti pola berkotak-kotak yang tampil kembali berulangkali.

Ukiran berpola seekor burung dengan motif-motif geometris serta motif-motif lain. Bagian ukir-ukiran diwarnai dengan zat warna putih, hitam dan merah.

Hiasan kepala terbuat dari rajutan tali serabut kulit kayu yang dihiasi dengan panel-panel horizontal dari berbagai warna. Di bagian bawah terpasang sebuah gigi. Mungkin hiasan ini merupakan jala pikul yang pembuatannya belum selesai

Hiasan leher terdiri dari gigi-gigi babi yang dikait pada tali serabut kulit kayu.

Pencedok terbuat dari separoh batok kelapa lengkap dengan gagang terbuat dari kayu.